Proses membran merupakan
teknologi yang relatif baru jika dibandingkan dengan pengolahan partikulat
konvensional seperti filtrasi menggunakan adsorben granular, serta pertukaran
ion menggunakan resin ion exchange (IX) sebagai media deionisasi dalam
pengolahan air baku di industri pembangkit listrik. Aplikasi membran
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kegunanaanya, antara lain : Microfiltration (MF), ultrafiltration (UF), nanofiltration
(NF), hyperfiltration (HF) atau reverse osmosis (RO), electrodialysis
(ED)/electrodialysis reversal (EDR), dan electrodeionization (EDI). Proses membrane terbaru seperti forward osmosis (FO), membrane distillation, dan electrodialysis metathesis
(EDM) dapat memisahkan padatan yang dapat berupa partikel yang mengendap, terlarut
atau bahkan berupa koloid sekalipun. Selain itu, membrane juga dapat memisahkan
senyawa gas menggunakan membrane
contactor (MC).
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) saat ini tidak terlepas dari batubara sebagai bahan
bakar utama dikarenakan nilai kalornya yang sangat tinggi dibandingkan dengan
biomassa dan bahan bakar padat lainnya. Namun, selain batubara dapat juga
digunakan bahan bakar lain berupa bahan bakar lain berupa biomassa sebagai energi terbarukan meskipun nilai kalornya lebih
kecil, ataupun gas alam berupa metana. Sumber energi lain dapat berasal dari
reaksi fisi nuklir atau radioaktif uranium-235 dan uranium-238, serta bahan
bakar alami yang berasal dari perut bumi atau geothermal
PLTU
menggunakan kukus atau steam sebagai
sumber energi mekanik pada turbin. Steam
dihasilkan dari pemanasan air menggunakan berbagai sumber energi dari ketel uap
atau boiler yang telah diatur
temperatur dan tekanannya. Steam yang
dihasilkan pun beragam, mulai dari steam biasa yang dikumpulkan dalam steam chamber untuk mengakumulasi tekanan, superheated steam dengan
suhu dan tekanan yang lebih tinggi yang saat ini masih minim digunakan di
Indonesia (PLTU Payton dan Cirebon),
super critical atau bahkan ultra
super critical yang memiliki tekanan dan temperatur ekstrim yang
pemanfaatannya masih sangat terbatas, misalnya Changxing
Power Plant di Tiongkok
Berbagai
jenis steam di atas tidak terlepas
dari teknologi sistem
boiler, termasuk suplai air baku (feed water) di dalamnya, serta berbagai teknologi lain yang membuat
sebuah PLTU dianggap sustainable,
bukan hanya modern dari segi teknologi. Banyak permasalahan yang ditimbulkan
oleh PLTU, khususnya batubara pada beberapa decade terakhir, terutama cemaran
gas buang CO2, NOx, SOx serta fly
ash yang dapat menimbungkan pemanasan global, hujan asam dan mengotori
lingkungan sekitar. Peneliti dan perekayasa telah berusaha untuk menemukan
solusi dari permasalahan batubara yang dianggap kotor. Hal ini dilakukan untuk
menjaga sumber energi ini agar tetap dapat digunakan secara optimal karena
sektor bisnis yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan sumber energi lainnya,
terutama energy terbarukan. Bahkan, Amerika secara resmi mendeklarasikan
dirinya untuk memerangi atau memboikot energy terbarukan, dan beralih pada clean coal technology.
Proses membran tentu
memiliki peran yang amat penting dalam teknologi bersih batubara ini. Secara
garis besar, pemanfaatan proses membran dalam PLTU antara lain :
·
Pengolahan air pada boiler feed water (BFW) dan injeksi NOx
·
Pemisahan gas terlarut dalam BFW
·
Pengolahan ulang BFW (Recycle)
·
recovery
pada cooling tower blowdown
·
Zero
liquid discharge atau limbah yang tidak mengandung konsentrat diatas baku
mutu
PLTU memerlukan air yang
benar-benar murni, lebih murni dibandingkan dari air minum kemasan. Kandungan mineral
hingga ion dalam air harus dipisahkan (deionized)
sebagai bahan baku produksi steam.
Kualitas BFW akan menentukan kualitas steam,
disamping unit operasi sistem tersebut yaitu peralatan dan perpipaan pada boiler. Kandungan tersebut harus
dikurangi atau bahkan dihilangkan karena dapat menyebabkan scaling atau pembentukan kerak pada dinding boiler atau sistem
perpipaan sehingga dapat merugikan industri tersebut.
Gambar
1. Standar baku mutu BFW
Membran RO terbukti dapat
memisahkan garam terlarut dalam air baku, termasuk kandungan besi, silika.
Selain proses pemisahakan, penambahan zat aditif dalam BFW perlu dilakukan
untuk menjaga kualitas BFW saat recycle
dilakukan, yakni ketika steam
dikondensasikan menjadi BFW kembali. Semakin tinggi tekanan dalam boiler, maka
semakin murni BFW yang harus digunakan. Sebelum masuk ke system RO, biasanya
air baku akan diolah atau pre-treatment
dengan beberapa metode, yaitu koagulasi, flokulasi, hingga klarifikasi agar
pengotor-pengotor makro tidak menghambat kinerja RO. Pada tahap akhir, electrodeionization digunakan sebagai
tahap akhir proses perurnian untuk mendapatkan ultra pure deionized water.
Selain digunakan sebagai
bahan baku steam, air yang telah
dimurnikan dapat berfungsi sebagai injeksi ke dalam ruang pembakaran untuk
mengontrol gas buang NOx. Dikarenakan pembentukan NOx merupakan fungsi dari
temperatur, untuk mengontrolnya diperlukan pendingin yang juga harus air murni
untuk menurunkan temperatur api dalam sistem pembakaran (combustion).
Senyawa terlarut dalam
air baku bukan hanya berupa mineral dan ion, namun juga gas berupa oksigen dan
karbon dioksida. Adanya gas terlarut ini dapat menyebabkan korosi pada sistem boiler sehingga harus dihindari.
Komponen pada proses membran ini yaitu membrane hidrofobik sehingga dapat
memisahkan gas terlarut dari air yang melewatinya
Pada pembakaran sempurna
hidrokarbon, akan dihasilkan CO2 sebagai produk pembakaran. CO2
menjadi perhatian utama pada semua PLTU yang menggunakan bahan bakar
hidrokarbon. Gas tersebut berpotensi dalam pemanasan global dan merusak lapisan
ozon. Oleh karena itu, keberadaan gas buang tersebut harus diminimalisir, salah
satunya menggunakan membran hollow fiber.
Teknologi membrane
berperan sangat penting dalam clean coal
technology. Dengan keberadaannya, PLTU akan menjadi lebih ramah lingkungan serta
CO2 yang dipisahkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan
industri sehingga memberikan nilai tambah
Sumber dan referensi :
[1] Merkel, Tim C, et al, 2009, Power plant post-combustion
carbon dioxide capture : An opportunity
for membranes, Journal of membrane science, page : 134
[2] Fred Wiesler, Degasification
of Boiler Feed Water with Liqui-Cel® Membrane Contactors
[3] Mike Henley, 2017, What
Membrane Technology Applications Are Useful for Power Plant Water Treatment and
Reuse
Komentar
Posting Komentar